tirto.id - Gempa susulan berkekuatan 3,4 SR mengguncang Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara pada Sabtu (21/4/2018) pukul 18.19 WIB. Pusat gempa itu terjadi 25 km utara Banjarnegara dengan kedalaman 1 km.
“Gempa terasa kuat selama 10 detik di Desa Kasinoman dan Sidokangen Kecamatan Kalibening. Suara bergemuruh. Warga panik. Satu orang dilaporkan luka-luka,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulis yang diterima Tirto, Sabtu (21/4/2018)
Sutopo menyatakan, banyak anak-anak dan lansia berada di tenda dengan fasilitas minim dan mereka masih trauma.
“Mereka masih belum berani masuk ke rumahnya sejak gempa pada (18/4/2018) karena banyak rumah yang rusak. Pemantauan masih dilakukan BPBD,” lanjut Sutopo.
Sebelumnya, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono telah menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari yaitu 18 – 24 April 2018 terkait gempa berkekuatan 4,4 SR di Kecamatan Kalibening beberapa hari lalu. Struktur Pos Komando juga telah ditetapkan komandan tanggap darurat adalah Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara.
Akibat gempa tersebut, tercatat 2 orang meninggal dunia, 21 orang luka-luka dan diperkirakan 316 rumah rusak yang tersebar di 4 desa yaitu Desa Kasinoman, Desa Plorengan, Desa Sidakangen dan Desa Kertosari.
“Data kerusakan rumah masih dalam pendataan untuk diklasifikasikan dalam rusak berat, sedang dan ringan. Terdapat 4 masjid dan 1 sekolahan rusak,” kata Sutopo.
Jumlah pengungsi yang terdata sementara sebanyak 908 KK, 3.506 jiwa yang tersebar beberapa tempat di Kecamatan Kalibening yaitu:
1. Desa Kasinoman (1.314 KK, 1.293 jiwa)
2. Desa Kertosari (178 KK, 534 jiwa)
3. Desa Plorengan (46 KK, 168 jiwa)
4. Desa Sidakangen (151 KK, 613 jiwa)
5. Desa Kalibening (48 KK, 180 jiwa)
6. Desa Karanganyar (149 KK, 650 jiwa)
7. Desa Majatengah (4 KK, 15 jiwa)
8. Desa Kalisat Kidul (1.18 KK, 53 jiwa)
Sebanyak 187 jiwa masyarakat telah memeriksakan kesehatannya di 4 Pos Pelayanan Kesehatan. Rata-rata diagnose penyakitnya adalah hipertensi, diare dan psikis.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto